Rabu, 18 Maret 2015

AirAsia Terancam Dilarang Masuk Langit Australia

AirAsia Terancam Dilarang Masuk Langit AustraliaAirasia
Publik Australia meragukan tingkat keselamatan pesawat milik maskapai penerbangan murah Malaysia ini.
Dream - Awan kelam masih belum hilang dari AirAsia. Usai insiden AirAsia QZ8501, maskapai penerbangan Malaysia ini mulai menghadapi ancaman larangan terbang dari negara lain.
Tuntutan pelarangan operasional AirAsia kini muncul dari Negeri Kangguru, Australia. Serikat Pekerja Transportasi (TWU) Australia meminta pemerintah federal untuk melarang pesawat AirAsia masuk ke negaranya.
Faktor keselamatan menjadi alasan usulan pelarangan AirAsia yang saat ini melayani penerbangan ke Perth dan Darwin.
Mengutip laman news.com.au, Selasa, 3 Februari 2015, TWI telah melayangkan permintaan tersebut kepada Deputi Perdana Menteri dan Menteri Infrastruktur Australia.
Perwakilan TWU Australia, Tony Sheldon mengatakan organisasinya mendesak agar Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia agar mengaudit operasional AirAsia. Mulai dari pelatihan staf, perawatan pesawat, hingga hubungan industrial AirAsia didesak agar diperiksa.
"Kami ingin memastikan ekspansi besar-besaran maskapai penerbangan, seperti AirAsia Indonesia tak melupakan standar keselamatan," kata Sheldon.
Dia menambahkan, dirinya juga mendesak transparansi tanpa harus menunggu hasil laporan audit yang diperkirakan memakan waktu bulanan.
Bocoran laporan audit AirAsia QZ8501 telah memicu kekhawatiran publik Australia. Laporan ini menyebutkan faktor kurangnya pelatihan pilot menjadi pemicu terjadinya musibah tersebut.
Pesawat tip Airbus A320 diyakini terperangkap dalam cuaca buruk dalam perjalanannya dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat diduga mengalami stall usai gagal naik ke ketinggian tertentu.
kekhawatiran Sheldon cukup beralasan mengingat penerbangan AirAsia Indonesia dari dan ke Melbourne pernah dibatalkan pada hari Boxing Day tahun lalu. AirAsia dianggap gagal mendapatkan izin dari CASA.
"The Australian Competition and Consumer Commision tengah mempertimbangkan melakukan investigasi terkait pembatalan penerbangan tersebut," kata Sheldon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar