
Berkat dia, tentara Amerika, Inggris, Perancis dan Australia tak bisa menundukkan kemampuan menembak putra terbaik bangsa.
Dream - Sosok di balik sukses penembak TNI di kancah Internasional rupanya tak terlepas dari peran perwira menengah yang dulunya seorang buruh tani.
Adalah Mayor Inf Warto yang telah banyak mengukir prestasi membanggakan, sehingga TNI disegani militer dunia.
Selama berkarier di militer, beberapa kursus yang pernah diikuti yakni ; Hirbak, Bakduk, Freefall, Batih Muda. Pada 1991 ia dipercaya memperdalam materi terjun bebas di Pert Australia. Sejak 2005 Warto dipercaya pimpinan untuk menyiapkan tim penembak TNI maupun TNI AD.
Kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada Warto ternyata tidak salah. Hal itu terbukti pada pelaksanaan lomba tembak BISAM di Brunei Darussalam, sejak 2005 sampai dengan sekarang TNI berhasil menyandang predikat sebagai juara umum.
Selain itu untuk lomba tembak AASAM di Australia yang diselenggarakan sejak 2008 hingga sekarang, kontingen TNI AD masih bertahan sebagai peraih predikat juara umum.
Warto lahir di desa pinggiran kota Solo Jawa Tengah, tepatnya daerah Karanganyar. Dia merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara dari pasangan ayah bernama Warjo (Alm) dan ibu bernama Surip (Almh), yang berprofesi sebagai buruh tani dengan kondisi serba kekurangan.
Masa kecil Warto dihabiskan untuk membantu orangtua demi membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Saat ia menempuh pendidikan mulai dari SD hingga SLTA berbagai kendala harus dilaluinya, salah satunya biaya sekolah yang mencekik.
Ia bahkan sempat mengalami putus sekolah karena ketiadaan biaya. Tapi Warto menolak menyerah. Ia 'menggadaikan' diri sebagai buruh tani pada sebuah lahan cocok tanam milik tetangganya.
Pada 1982 setamat SLTA, Warto mendaftarkan diri di Rindam V/Jayakarta sebagai calon Tamtama TNI AD. Setelah lulus Secata Warto yang menyandang pangkat Prajurit Dua dipercaya mengemban tugas di jajaran Kostrad, tepatnya di Batalyon Infanteri 328/Kostrad Cilodong.
Selama bertugas di Yonif Linud 328/ Kostrad, barbagai kegiatan dijalaninya dengan penuh rasa tanggungjawab. Aktivitas yang rutin dilakukan di antaranya adalah tugas operasi karya mengikuti pemusatan latihan, mulai dari latihan atletik, oramil, beladiri, menembak, dan terjun bebas.
Di bidang atletik, Warto tergabung dalam pelari jarak menengah dan estafet. Di bidang oramil, seluruh materi oramil dikuasainya. Di bidang beladiri karate, ia merupakan penyandang Dan-II (Black Belt) dan pernah meraih medali perunggu pada even turnamen antar angkatan di bidang kumite kelas bebas.
Pada bidang menembak, sejak 1985 hingga sekarang ia bersama tim TNI AD berhasil menorehkan tinta emas prestasi. Di bidang terjun payung, ia tergabung dalam tim Persatuan Terjun Payung TNI AD (PTPAD).
Riwayat berkarier di militer, Warto menyandang predikat Tamtama selama 5 tahun. Karena keberhasilannya saat mengemban tugas operasi di Timor-Timur pada 1988.
Warto memperoleh kepercayaan untuk mengikuti pendidikan Secaba tanpa tes. Setelah selama 5 tahun pangkat Bintara disandangnya, kemudian karena prestasinya ia memperoleh kepercayaan dari pimpinan TNI AD untuk mengikuti pendidikan Secapa. Dari 1.350 siswa Secapa, ia berhasil menduduki peringkat 5 besar.
Berbekal kemauan keras untuk maju Warto tidak saja menjadikan ia berprestasi. Potensi yang ada padanya sanggup ditularkan kepada para prajurit lainnya sehingga mampu berbicara di kancah nasional bahkan internasional.
Negara-negara maju yang kita kenal sebagai kekuatan adidaya seperti Amerika, Inggris, Perancis, Australia, Jepang, Singapura dan negara kawasan Asia Pasifik lainnya, ternyata tidak sanggup menundukkan kemampuan yang dimiliki putra terbaik bangsa.
"Harus mau berkeringat. Menguasai materi, senjata dan kondisi psikologi para penembak. Selain itu berani mengambil keputusan, menegakkan disiplin penembak, membina fisik dan mental karakteristik mumpuni, serta program latihan harus tepat. Tak lupa memiliki semangat tinggi," kata Warto mengungkap kunci keberhasilannya sebagai pelatih dikutip Dream.co.id dari laman tniad.mil.id, Rabu 28 Januari 2015.
Dalam kurun waktu 32 tahun Warto berdinas, waktunya banyak dihabiskan di lapangan. Selama 26 tahun dihabiskan di Batalyon Infanteri 328/Kostrad. Selebihnya ia pernah bertugas di Pussenif/Pusdikif, Kodam Jaya, Kodam XVII/Cenerawasih, Dispenad dan saat ini bertugas di sebagai Kepala Staf Kodim 0508/Depok.
Di usia yang sudah di atas setengah abad, Mayor Infanteri Warto tetap gigih menorehkan prestasi bagi kejayaan TNI. Meski jarang berada di tengah keluarga karena tugas, Warto tetap mendapatkan dukungan penuh dari istri dan tiga putranya.
"Saya hanya menjalankan amanah dengan penuh ikhlas dan berserah diri kepada Allah SWT," ujar Warto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar