Senin, 16 Maret 2015

Pesawat RI dan Malaysia Ujicoba Teknologi `Anti Hilang`

Pesawat RI dan Malaysia Ujicoba Teknologi Anti HilangIlustrasi
Insiden hilangnya Malaysia Airlines MH370 jadi pelajaran berharga Malaysia, Indonesia, dan Australia
Dream - Rentetan insiden pesawat di tanah Melayu menyisakan trauma cukup dalam bagi negara di Asia Tenggara. Dipelopori Australia, Indonesia dan Malaysia tengah menguji coba sistem anti hilang pesawat.
Teknologi canggih ini berupa sistem pelacak yang akan mengecek keberadaan pesawat setiap 15 menit sekali. Sebelum operator hanya bisa memantau pesawat minimal 30-40 menit.
Wakil Perdana Menteri Australia, Warren Truss sesumbar teknologi ini sanggup memonitor kondisi abnormal pesawat secara real time.
"Pertama di dunia, tiga negara akan mencoba metode baru pelacakan pesawat di kawasan terpencil," kata Truss seperti dikutip alarabiya.net, Selasa, 3 Maret 2015.
Menurut Truss 90 persen pesawat berbadan lebar telah memiliki teknologi tersebut. Dengan teknologi ini, menara pengawas akan lebih mudah merespon kesulitan atas deviasi yang tengah dialami pesawat.
Rencana besar Australia, Indonesia, dan Malaysia ini muncul setahun setelah hilangnya Malaysia Airline MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing yang membawa 239 penumpang.
Airservice Australia Chairman Chief, Marshal Angus Houston berharap, meski bukan senjata pamungkas, teknologi baru ini diharapkan bisa membantu memperbaiki metode pelacakan pesawat disaat solusi lain tengah dikembangkan.
"Ini lompatan besar. Ini bukan hanya perubahan tapi bisa membuat pengawasan pesawat yang melintasi samudera menjadi lebih efektif," katanya.
Menurut Angus, Dengan sistem ini para pelaku industri penerbangan bisa dapat hasil lebih dekat ketika pesawat tengah menghadapi masalah.
"Ini kontras dengan MH370 di mana posisi terakhirnya terdeteksi di Selat Malaka," katanya.
Saat ini armada pesawat berbadan lebar yang sudah memiliki teknologi ini di antaranya model Boeing 380, 777, 330, 340, dan 350.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar