Rabu, 18 Maret 2015

Delay Lion Air, Dari Ditabrak Burung sampai Blokade Landasan

Delay Lion Air, Dari Ditabrak Burung sampai Blokade LandasanPenumpang Lion Air Melakukan Refund (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Penumpang marah. Konter Lion Air tak dihuni petugas, belasan jam tak diangkut akhirnya amarah yang dipendam pun dilampiaskan.
Dream - Dunia penerbangan Indonesia kembali jadi sorotan. Setelah musibah kecelakaan yang menimpa AirAsia, kini para pengguna alat angkutan udara menghadapi persoalan serius.
Terhitung sejak Rabu, (18/2/2015), delapan maskapai penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan waktu penerbangan (delay). Alhasil, ribuan calon penumpang mengamuk dan menuntut ganti rugi.
Kasus delay Lion Air bermula ketika pesawat dengan rute Jakarta-Surabaya terlambat bertolak hingga berjam-jam dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, 
Bahkan dikabarkan, rute penerbangan Lion Air menuju Makassar juga mengalami keterlambatan.
Kekesalan makin memuncak karena para penumpang juga tak bisa menemui petugas Lion Air di konter tiket. Tak hanya penumpang, pengelola Bandara Soetta, Angkasa Pura II ikut terkena getahnya.
Akibat keterlambatan ini, penumpukan penumpang di ruang boarding Terminal 1A, B, dan C Bandara Soetta membuat petugas kewalahan.
Selain pesawat rusak, isu penyebab delay pun mulai merebak. Staf Lapangan PT Angkasa Pura I Didik Kuntoro menyebutkan salah satu pesawat Lion Air jurusan Semarang-Jakarta mengalami insiden kecil akibat seekor burung yang menabrak baling-baling salah satu pesawat.
"Akibatnya, pesawat harus mendarat darurat di sini. Itu pesawatnya baru diperbaiki di sini," ungkap Didik Kuntoro seperti dikutip Dream.co.id dari Merdeka.com, Jumat, 20 Februari 2015.
Gun meredam amarah penumpang, manajemen Lion Air pun berjanji menginapkan para penumpang di sebuah hotel. Namun lagi-lagi, maskapai penerbangan yang memang terkenal sering delay ini kembali ingar janji.
Alhasil, para penumpang kembali mengamuk dan menyerbu menja petugas di terminal 1 Bandara Soetta.
Hingga pagi tadi, seluruh penerbangan maskapai Lion Air masih mengalami keterlambatan. Artinya, sudah sekitar tiga hari para penumpang tak terangkut.
Tak haya pihak otoritas Bandara, para pilot yang tergabung dalam Federasi Pilot Indonesia (FPI) juga ikut menyeliki delay terparah dalam industri penerbangan nasional.
Ketua FPI, Hasfriansyah mengaku tak habis pikir dengan sikap maskapai yang menelantarkan para penumpang. "Pilot Lion Air belum ada yang mengadu soal ini," katanya.
Hingga pagi tadi, Hasfriansyah mengaku terus mencoba menghubungi pilot Lion Air dan kantornya di Jakarta.
Upaya Hasfriansyah tak membuahkan hasil hingga hari ini. Menurutnya, hampir seluruh pilot Lion Air tutup mulut dengan penyebab delay tersebut. "Lagi pada tutup mulut semua," katanya.
Akhirnya, siang tadi manajemen Lion Air buka suara terkait kasus delay delapan penerbangannya.
Head of Corporate Secretary Lion Group, Captain Dwiyanto Ambarhidayat menjelaskan penyebab delay dikarenakan adanya tiga pesawat yang mengalami foreign object damage.Ketiga pesawat itu masing-masing satu unit berada di Semarang dan dua unit di Jakarta.
"Hal ini menyebabkan rentetan jadwal penerbangan Lion menjadi terganggu. Terlebih lagi rusaknya tiga pesawat tersebut tepat pada saat musim puncak libur tahun baru imlek," ujar Captain Dwiyanto.
Manajemen Lion berjanji akan tetap menjalankan amanat Peraturan Menteri nomor 77 mengenai ganti rugi penumpang. pihaknya juga telah memberikan pilihan untuk full refund.
Selama ini, ungkap Captain Dwiyanto, Lion Air mengalami sedikit kendala keterbatasan dana tunai di bandara dikarenakan bertepatan dengan hari libur.
Disinggung tudingan tak bertanggungjawab karena menelantarkan penumpang, manajemen Lion Air berdalih selama ini tidak pernah berdiam diri dan berusaha keras agar masalah ini bisa cepat diselesaikan.
"Saat ini kami sedang mengupayakan untuk mengirimkan enam pesawat cadangan, tetapi itu akan membutuhkan waktu untuk dokumentasi penerbangannya," katanya.
Meski telah ada keterangan resmi dari manajemen, toh amarah penumpang sudah memuncak. Ratusan penumpang yang sudah berada di dalam pesawat tiba-tiba turun dan menduduk landasan pesawat yang akan terbang.
"Tadi sempat penumpang Lion Air kira-kira ada 150 penumpang sudah sempat naik pesawat terus turun dan duduk-duduk untuk menguasai apron untuk menghambat penerbangan pesawat AirAsia," Kapolres Soekarno-Hatta, Kombes Pol CH Patoppoi.
Aksi pemblokiran itu berjalan sekitar dua jam setelah polisi berhasil mengamankan situasi dengan memindahkan para penumpang ke dalam terminal II Bandara Soetta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar