Ilustrasi
Selama ini penumpang pesawat terbang justru diimbau tak menyalakan perangkat Handphone dalam pesawat.
Dream - Kala sebagian besar maskapai melarang selancar internet, langkah sebaliknya justru dilakukan perusahaan Eropa. Maskapai dari Benua Biru ini justru berlomba menambahkan fasilitas internet nirkabel atau Wi-Fi dalam pesawat.
Fasilitas tambahan ini khususnya disediakan untuk penerbangan jarak pendek.
Pengelola maskapai mengaku strategi ini dibuat demi memuaskan penumpang yang kesulitan berselancar internet selama di atas pesawat.
Mengutip laman Arabnews, Selasa, 17 Februari 2015, penambahan fasilitas Wi-Fi berpotensi menambah pendapatan maskapai dari sektor hiburan, layanan dan iklan.
Data Routehappy menunjukan penumpang pesawat di Amerika Serikat sudah bisa mengaksesWi-Fi dengan jarak penerbangan 66 persen mil dibandingkan dengan rata-rata di seluruh dunia yang mencapai 24 persen.
Di Eropa, adopsi layanan Wi-Fi seperti di AS itu, masih lebih sulit dilakukan karena jumlah negara yang ada di kawasan ini. Sementara layanan internet berbasis satelit masih terlalu mahal untuk penerbangan jarak pendek.
Beruntung, seiring bertambah banyaknya satelit, harga layanan internet menjadi semakin murah. Alhasil, maskapai melihat ada celah baru untuk mendatangkan keuntungan. Lufthansa, Air France, KLM, Ryanair dan Vueling Airlines adalah beberapa operator besar Eropa yang melihat potensi fasilitas Wi-Fi pada penerbangan jarak pendek. Sebelumnya, sebuah penerbangan murah asal Norwegia telah menawarkan fasilitas Wi-Fi secara gratis pada 74 dari 76 armada Boeing 737.
Selain bisa menarik biaya kepada penumpang, maskapai juga bisa memanfaatkan koneksi Wi-Fi tersebut untuk menawarkan bookingrestoran, hotel atau belanja online. Mereka juga bisa bekerja sama dengan pengiklan atau mitra lainnya untuk menambah penghasilan.
"Peluang menambah pendapatan yang menarik tersebut mendapat perhatian industri penerbangan Eropa, khususnya operator penerbangan murah yang langsung bergerak cepat," kata Rene Steinhaus dari perusahaan konsultan AT Kearney. "Ada logika yang sangat besar untuk memasang Wi-Fi di atas pesawat, bahkan di Eropa," katanya.
CEO Ryanair, Michael O'Leary mengatakan perusahaannya akan menggunakan iklan atau aliran pendapatan lain untuk menjamin akses Wi-Fi tidak menjadi mahal. Pihak Ryanair kini mulai melakukan pembicaraan dengan perusahaan ponsel mengenai tarif dan perusahaan penyedia layanan internet tentang biaya pemasangan Wi-Fi yang paling murah.
Perusahaan telekomunikasi Inggris, Immarsat, juga diketahui menawarkan pemasangan Wi-Fidi atas pesawat menggunakan satelit dan hardware dari perusahaan AS. Immarsat mengaku saat ini menguasai 9 persen pangsa pasar konektivitas dalam kabin.
"Pasar konektivitas dalam kabin tumbuh sangat cepat, melebihi dari perkiraan. Hampir semua maskapai di dunia bertanya-tanya tentang Wi-Fi dalam pesawat," kata Jeff Sare, VP Immarsat for Airline Market Development.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar